Mobil listrik pertama kali diproduksi pada tahun 1880-an dan menjadi sangat populer pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Penggunaan mobil listrik menurun karena produksi massal mobil yang menggunakan bahan bakar lebih murah daripada mobil listrik. Tidak butuh waktu lama bagi mobil ramah lingkungan ini untuk mendapatkan kembali popularitasnya. Juga di Indonesia .Tahukah Anda bahwa setidaknya ada lima teknologi penggerak dan sumber energi untuk kendaraan listrik? Lima Mobil teknologi listrik tersebut adalah:
Battery Electric Vehicle (BEV)
BEV ditenagai oleh baterai. Tipe BEV tidak memiliki internal combustion engine (ICE). Listrik disimpan dalam baterai lithium-ion. Baterai dapat diisi dengan menghubungkan ke jaringan listrik eksternal dan komponen BEV terdiri dari motor listrik. Inverter, baterai, kontrol (pengontrol) dan unit penggerak.
Hybrid Electric Vehicle (HEV)
HEV memiliki dua sistem propulsi: mesin pembakaran internal (ICE) dan motor traksi. ICE bekerja dengan bahan bakar. Sementara motor penggerak berjalan dengan daya baterai. Mesin gas dan mesin secara bersamaan memutar roda gigi untuk menggerakkan roda, dan baterai HEV diisi oleh mesin yang berputar. Pergerakan roda atau kombinasi keduanya Mobil tidak memiliki port pengisian daya. Baterai tidak dapat diisi daya secara eksternal Komponen sistem HEV yang terdiri dari motor, motor trolling, paket baterai dengan pengontrol dan inverter. Tangki bensin dan unit kontrol (kontrol).
Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)
PHEV adalah kendaraan hybrid dengan mesin pembakaran internal (ICE) dan motor listrik. PHEV dapat berjalan dengan bahan bakar fosil (seperti bensin) atau sumber energi alternatif (seperti biodiesel) dan baterai. Tidak seperti HEV, baterai pada jenis kendaraan ini dapat diisi dari sumber energi eksternal. Sambungkan sumber daya eksternal ke konektor pengisian daya dalam kendaraan (EVCS). Bagian PHEV meliputi motor listrik, motor, inverter, baterai, tangki bahan bakar, modul kontrol, dan pengisi daya.
Pada saat yang sama, prinsip kerja plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dimulai dalam mode listrik murni dan menggunakan listrik hingga baterai habis. Beberapa kendaraan dapat beralih ke mode hybrid setelah kendaraan melaju di jalan bebas hambatan dengan kecepatan konstan. Umumnya di atas 60 atau 70 mph saat baterai mati, mobil mengambil alih. Mobil itu juga berfungsi sebagai hibrida plug-in konvensional.
Serta kemampuan untuk terhubung ke sumber daya eksternal. Baterai PHEV juga dapat diisi dengan menyalakan ICE (mesin pembakaran internal) atau dengan pengereman regeneratif. Saat pengereman, mesin bertindak sebagai generator. Energi yang akan dihasilkan digunakan untuk mengisi baterai pada kendaraan tersebut.
Artikel Lainya : Perkembangan Teknologi dan Informasi Komunikasi
Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
FCEV jenis teknologi ini menggunakan teknologi mobil sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Listrik digunakan untuk menyalakan mesin untuk menggerakkan mobil. Prinsip kerja kendaraan listrik FCEV hampir mirip dengan prinsip kerja kendaraan listrik BEV, perbedaannya hanya tipe ini memiliki sistem untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik di dalam sel bahan bakar.
Drako Dragon
Komponennya terdiri dari motor listrik. Struktur sel bahan bakar Baterai penyimpanan hidrogen dengan inverter dan pengontrol Prinsip fungsional kendaraan FCEV sebanding dengan BEV Jenis kendaraan FCEV ini menghasilkan listrik untuk konsumsi sendiri. Berbadan SUV coupe, Draco Dragon mampu mengangkut lima penumpang dan mengusung teknologi yang tak kalah canggih dari kendaraan listrik lainnya.
Bisa dibilang di bagian tengah dashboard terdapat layar tengah besar berukuran 17,1 inci dan panel instrumen digital. Sistem hiburan kursi depan dan kamera tampak belakang Drako Motors juga mengembangkan Drako DriveOS, sebuah sistem operasi untuk sistem infotainment. Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) dan juga untuk kontrol performa kendaraan.